Rabu, 05 Agustus 2009

Kereta Api

Jenis kendaraan yang satu ini, serasa sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari hidup gw. Sejak gw masih kecil sampe sudah kerja, kereta api jadi tunggangan sejati. Ini sebenarnya berhubungan erat dengan kebiasaan buruk gw yang sering mabok kalo naik bis terutama untuk perjalanan jauh.

Dulu sewaktu kuliahpun, bolak-balik mudik juga lebih sering pake kereta. Kebetulan kampus gw berada di kota pegunungan yang mana kondisi jalannya berkelok-kelok bak ular tangga, jadi kalo gak mau isi perut terkuras abis, lebih baik pake kereta aja. Selain itu semenjak harga bbm melambung, kereta api menjadi pilihan utama dibanding angkutan umum lainnya yaitu bis. Terakhir gw naik bis untuk rute perjalan yang sama harganya dua kali harga tiket kereta. So sebagai mahasiswa yang dituntut untuk hidup ngirit pake kereta jelas banyak untungnya. Selain badan tetap seger ketika sampai tujuan, isi kantong juga terselamatkan.

Ngomong-ngomong, selama menjadi pengguna setia kereta api, gw pernah mengalami beberapa kali kenaikan tarif kereta api. Sewaktu menjadi mahasiswa baru, tiket kereta sebesar 1.700 perak. Bayangkan betapa murahnya sampai-sampai hampir tiap minggu gw mudik. Kemudian naik menjadi 2.500 sampai akhirnya sampai tahun 2008 harga tiket menjadi 4.500.

Semenjak bekerja di Jakarta, kereta api tetap menjadi pilihan. Meskipun jaraknya yang jauh dari rumah dan menempuh perjalanan dua belas jam lebih, gw merasa belum sreg jika tidak pakai kereta. Mengingat gw yang "pemabok" dan harga tiket pesawat yang naik turun seperti saham terutama saat liburan, kereta tetap menjadi penyelamat. Satu yang bikin capek kalo naik pesawat adalah lokasi bandara yang terlalu jauh dari rumah. Hal yang sangat berbeda kalo naik kereta. Stasiun lumayan dekat dari rumah, tinggal minta jemput sampe dah.

Berikut tips dari gw untuk teman-teman sesama "pemabok" agar selama di perjalanan ga terlalu sengsara karena pusing dan mual,
1. Pastikan perut tidak dalam kondisi kosong. Usahakan makan sebelum memulai perjalanan namun jangan pula terlalu kenyang sebab akan menimbulkan perasaan mual juga. Perut yang kosong akan membuat perut terasa terlilit, terutama saat Anda muntah. Seluruh cairan lambung akan dikeluarkan karena tidak ada isi.
2. Tempelkan koyo pada pusar. Gw juga ga ngerti apa hubungannya hangatnya koyo dengan perasaan mual. Menurut gw si ini semacam sugesti. Seperti waktu kita 'anyang-anyangen/sulit pipis' terus kita pakein karet gelang di jempol kaki. Sama sekali ga ada hubungan tapi anehnya manjur juga.
3. Pake minyak angin. Ini dipake pas kita pusing dan mual. Tidak dianjurkan minum obat anti mabok yang dijual di pasaran, ntar badan kita jadi kebal sama obat karena terlalu sering mengkonsumsi. Setahu gw obat anti mabok itu lebih menjadi obat tidur sewaktu di jalan. Lha gimana bisa mabok wong kita tidur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar